Selama masa pandemi virus Corona, kita menjadi lebih banyak melakukan aktivitas di rumah. Selain himbauan dari pemerintah, juga sebagai cara efektif memperlambat/mencegah penularan virus Corona. Berbagai kegiatan pun dilakukan agar bosan dapat dihindari. Salah satunya menonton drama korea.
Saya sepertinya mengidap ‘alergi’ nonton drama korea. Alasannya karena menurut saya menonton drama korea dapat menghabiskan banyak waktu. Membuang waktu. Rasanya jadi nggak produktif. Menonton drakor, menuntut saya seharian nongkrong depan gadget. Jangan salah, dulu saya sering nonton drama korea untuk mengisi waktu luang. Episode satu selesai, lalu lanjut menonton episode selanjutnya. Terus begitu sampai tamat. Rasanya nggak pengen berhenti. Ibaratnya seperti kecanduan. Maka dari itu, saya jadi ‘alergi’ menonton drama korea. Efek lainnya jadi dibayang-bayangi oleh kegantengan oppa & kisah cintanya. Tapi itu kisah cinta orang lain, bukan saya. Hiks.... *nasib jomblo
Walaupun saya ‘alergi’ drama korea, tapi film korea, enggak dong. Karena kan kalau film, sekali nonton langsung habis. Tapi semenjak WFH ini, saya jarang menonton film. Sekarang lagi seneng baca, menulis dan update sosial media. Hahaha.
Selain menonton, banyak banget loh kegiatan bermanfaat (dikategorikan produktif) yang dapat dilakukan selama WFH. Di rumah aja. Apalagi DKI Jakarta menerapkan PSBB jilid II dari tanggal 14 September 2020. Daripada ngelamun mending, yuk coba lakukan 11 kegiatan berikut ini:
1. Menulis
Menulis nggak harus di blog. Bisa menulis status, ataupun menulis puisi untuk orang tersayang. Mungkin bisa menghibur hatinya yang sedang duka. Hahaha. Kamu juga bisa ikut lomba menulis, semoga aja menang dapat hadiahnya ya.
2. Membaca
Baca buku fisik/digital, baca status medsos, baca isi hatinya. Ehem.
3. Berdagang
Kamu bisa jualan bermacam-macam meskipun hanya dari rumah aja. Untungnya berkat bantuan jasa pengiriman barang & teknologi internet semuanya menjadi mudah. Alhamdulillah.Tinggal kamu kreatif aja peka terhadap tren yang sedang berkembang. Misalnya jika sekarang di masa pandemi kamu bisa jualan masker, hand sanitizer, makanan sehat, dll
Photo by preis_King from Pixabay |
4. Ikut webinar/pelatihan
Saya temukan banyak organisasi/komunitas yang mengadakan webinar. Ada yang gratis, dan ada pula yang berbayar. Masing-masing ada kelebihan & kekurangannya. kajian online juga banyak banget. Alhamdulillah gratis. Tinggal modal kuota aja. Haha
5. Olahraga
Kalau olahraga usahakan dilakukan di rumah aja ya. Jika mengharuskan keluar rumah maka jangan lupa terapkan protokol kesehatan. Olahraga dalam rumah tidak harus pakai alat mahal. Bisa dengan lompat, sit up, naik turun tangga, senam, yoga, dll.
Photo by pixabay from Pexels |
6. Berkebun
Manfaat berkebun tidak hanya menghasilkan sayuran/buah saja. Berkebun dapat dijadikan sebagai meditasi agar pikiran menjadi tenang, santai & sabar. Metodenya pun beragam, ada hidroponik, aquaponik, dll.
Photo by JillWellington from Pixabay |
7. Masak
Suka makan? berarti juga suka masak dong? Coba lah resep-resep yang ada di internet. YouTube, tiktok, instagram, dan media sosial lainnya. Selain hemat juga sehat kan? Barangkali bisa dijadikan ide jualan. Lumayan lah dapat penghasilan. Hehe.
Photo by cottonbro from Pexels |
8. Bebikinan DIY (Do it yourself)
Kamu bisa buat DIY Body scrub dari ampaskopi, mouthwash alami, dan masker. Semua bahan-bahannya ada di rumah. Tinggal kitanya aja untuk mau mengerjakan. Biar tambah semangat, lalu upload ke medsos. Share ceritamu agar teman-temanmu bisa ikutan juga. Selain mempercantik diri, bisa juga DIY sabun dari minyakjelantah, lilin aromaterapi, Banyak deh yang bisa dibuat. Terserah kamu tertarik bikin apa.
9. Belanja online
Belanja boleh saja cari yang diskon. Namun pikirkan lagi. Apakah kamu benar-benar butuh? Apakah di rumah sudah ada barang dengan fungsi yang sama? #BuyWhatYouNeed
eh iklan lewat |
10. Buat konten yang bermanfaat
Semenjak WFH ini, sepertinya semakin banyak netizen yang mengunggah kegiatannya. Konten yang bermanfaat bisa disesuaikan dengan minatmu. Kalau saya minat di lingkungan, islam & kesehatan. maka dari itu, konten di instagram, facebook & twitter saya tentang itu. Kamu jga bisa kok buat konten. Bisa di YouTube, tiktok, podcast, dll.Barangkali bisa jadi selebgram. Yuhuu......
11. Ikut event WCD 2020
Dalam aksi menerapkan gaya hidup zero waste & peduli lingkungan, saya ikut event global setahun sekali ini. Biasanya diadakan di luar rumah, khusus tahun ini mengingat adanya pandemi virus Corona, maka event kegiatan berlangsung di rumah masing-masing.
Apa itu WCD 2020 ?
WCD singkatan dari World Cleanup Day. Awalnya event ini diselenggarakan di Estonia, pada tahun 2008 dan melibatkan lebih dari 50,000 orang di seluruh Estonia untuk membersihkan negaranya dalam waktu 5 jam. Aksi ini kemudian menginspirasi banyak negara.
Aksi sosial global tahunan ini mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi. Tujuan agar dapat mengurangi masalah limbah padat dan sampah laut. Aksi ini di bawah organisasi independen Let's Do It World (LDIW). Melibatkan lebih dari 150 negara. Negara yang telah terlibat diantaranya Indonesia, Jerman, Amerika, Brazil, Perancis, Bolivia, dll.
Acaranya ngapain aja?
Untuk tahun 2020, di Indonesia pada zona merah atau hitam, melakukan pilah sampah yang dilakukan dari rumah masing-masing. Harapannya bisa melibatkan anggota keluarga. Pilah sampah yang berarti mengkategorikan sampah organik, non-organik. Sedangkan untuk zona hijau, bisa melakukan bersih-bersih lingkungan berdasarkan ketentuan tim WCD daerah masing-masing.
WCD Indonesia berlangsung dari tanggal 13 - 19 September. Namun di luar dari tanggal ini, World Cleanup Day memiliki kegiatan cleanup mingguan. Kalau kamu mau ikutan masih bisa loh. Untuk pendaftaran pilah sampah dari rumah, batasnya sampai tanggal 18 september 2020. Lengkapnya klik di sini https://www.indorelawan.org/p/worldcleanupday
Bagaimana caranya pilah sampah?
Saya mengkategorikan sampah organik, sampah non-organik, sampah elektronik & residu. Lengkapnya sebagai berikut:
Sampah organik yang bisa dikomposkan. Maksudnya bisa dijadikan kompos/ pupuk organik. Contohnya adalah sisa makanan, kulit buah, sayur, tulang hewani (ayam, daging, ikan), kertas, rambut, kuku, daun kering, sekam. Namun, untuk membuat komposter beda lagi caranya ya.
Sampah non-organik. Sisa konsumsi yang materialnya berbahan plastik, kaleng, ban, VCD/DVD. Sampah jenis ini bisa disetor ke bank sampah, dijadikan ecobrick, dibuat kerajinan (contohnya tas, sendal, vas bunga, dll).
Sampah elektronik beda lagi penanganannya gaes. Yang termasuk sampah elektronik yaitu kabel, powerbank,barang elektronik yang rusak tak terpakai. Sampah elektronik (e-waste) bisa disalurkan ke tempat/kotak yang khusus mendaur ulang. Kalau kamu domisili Jabodetabek, maka bisa ke halte Transjakarta. Kalau di luar daerah itu juga ada agennya kok. Coba cek infonya di instagram @ewasterj atau lihat penjelasannya di sini.
Residu adalah sampah yang sama sekali tidak bisa didaur ulang. Maka akan berakhir ke TPA (Tempat pembuangan akhir). Contohnya yaitu tisu, popok & pembalut sekali pakai, isolasi, dll.
Ini pengalaman pertama saya mengikuti WCD. Hidup kan hanya sekali, berbuat lah yang berarti. Sebagai bekal kehidupan akhirat. Saya niatkan ibadah agar menjad berkah. Aamiin.
Dari 11 kegiatan di atas, kegiatan apa saja yang telah kamu lakukan? Apapun kegiatannya jaga kesehatan ya. Makan makanan yang sehat, cukup istirahat, minum air putih, olahraga, hindari stress. Jika keluar rumah patuhi aturan protokol kesehatan ya. Jaga jarak, pakai masker, cuci tangan.
Terimakasih telah membaca.
Semoga bermanfaat ^^
Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Bersih-Bersih_Sedunia
- https://www.indorelawan.org/p/worldcleanupday
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/manfaat-berkebun-untuk-kesehatan-mental/#gref
gambar cover:
- sisnettv (the world of the married)
- Photo by lisa fotios from Pexels
- edit di canva.com