Apa itu trash audit?
Jika diartikan per kata. Maka audit adalah kegiatan peninjauan
kembali data-data konkrit dalam suatu laporan agar akurat. Data yang tertulis
dalam laporan diperiksa secara detail apakah ada yang melenceng atau sudah
sesuai dengan kenyataan yang ada. Selain itu, data-data tadi dievaluasi
kembali alasan terjadinya. (sumber: kamus tokopedia)
Trash adalah sampah. Jadi, trash audit adalah kegiatan
peninjauan kembali sampah (sisa konsumsi) dalam suatu laporan. Terdapat data
tertulis & detail. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi sisa konsumsi yang
dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Goal jangka panjangnya untuk lebih
bijak dalam mengonsumsi. Konsumsi minuman, makanan, sandang, pangan, dll yang
dapat menimbulkan sampah.
Harapannya dapat hidup lebih sadar & bertanggung jawab
terhadap segala jenis kegiatan. Toh, meskipun tidak nampak hasil sisa konsumsi.
Terdapat banyak kegiatan lainnya yang perlu diaudit. Jejak karbon juga layak
diperhitungkan.
Bagaimana caranya?
Berikut langkah-langkah dalam melakukan trash audit. Lakukan
secara berurutan ya.
SATU. Cek sisa konsumsi mu. Alangkah lebih baiknya jenis
organik & non organik dipisah. Sisa konsumsi jangan langsung dikasih
pemulung atau petugas kebersihan ya.
DUA. Timbang sisa konsumsi. Dalam games kali ini, diperbolehkan
hanya foto saja. Jika ingin lebih akurat harus ditimbang. Disarankan pakai
timbangan digital.
TIGA. Catat berat sisa konsumsi, dari mana asalnya. Apakah dari
belanja online, hadiah, masak-memasak. Juga catat dengan detail, apa saja sisa
konsumsimu. Misalnya kotak susu UHT, kulit buah, isolasi, kardus, botol kaca, baterai,
dll. Catat semuanya, setiap hari.
EMPAT. Sebelumnya kamu harus sudah menentukan dalam jangka
berapa lama. Misalnya 1 pekan, 2 pekan, sebulan, dll. Dalam games kali ini
diberikan waktu 1 pekan. Tapi, aku hanya dapat 3 hari. Hehe. *jangan dicontoh.
LIMA. Jika sudah berada di ujung waktu. Silahkan evaluasi
pencatatan trash auditmu. Mana yang paling banyak. Berasal dari mana. Dari situlah
dapat diketahui sisa konsumsimu berasal. Yang paling banyak dapat dikurangi.
Melakukan pencegahan agar tidak menimbulkan sampah. Apalagi jika itu adalah
jenis sampah residu. Pasti akan berakhir di TPA, tidak dapat didaur ulang. Hiks…
Pencatatan trash audit
Sebenarnya aku malu. Ini seperti membuka aib sendiri. jenis
organik & non organik masih dicampur. Komposter juga udah penuh, jadi
bingung buang kemana. Rasanya masih sulit mencegah penggunaan plastik dalam
keseharian. Meskipun, aku udah mengurangi. Anggota keluarga masih menggunakan
plastik sekali pakai. Contohnya tempat sampah dibungkus plastik. Agar mudah
diangkut petugas kebersihan. Atuh, malu. Mohon maafkan aku, si manusia banyak
salah ini.
Seharusnya tugas pencatatan dilakukan dalam 7 hari. Namun, hanya sempat memfoto 3 hari saja. Hiks.
Ini sisa konsumsi organik hari ke-1. Batang kangkung, wortel, pembungkus tempe. Alhamdulillah langsung dimasukkan ke komposter. Meskipun udah penuh. Jejelin aja dah.
Hari ke -2. Ini rempah-rempah seperti di hari ke-1. Ada sereh,
daun pandan, jahe, kunyit, dll. kadang daun pandan ditaruh di kebun. Dibiarkan saja
dalam keadaan terbuka, langsung dibuang ke tanah. Tujuannya untuk mendapatkan
material coklat sebagai bahan kompos. Karena kompos penuh, yaudah nabung bahan
coklat dulu. Hehe.
Yang tidak terfoto
Aku tidak memfoto kantong plastik kemasan daging qurban. Meskipun sudah dicuci. Tapi masih bau daging. Amis baunya. Yaudah buang aja. Hiks. Tulang, jeroan, kemasan susu UHT, sterofoam, kardus pembungkus kue, dll. Banyak ternyata. Hiks.
Ya begitulah. Aku masih belajar hidup minim sampah. Semangat! Semangat!
Kesimpulan
Sekian aib-aib ku. Semoga ke depannya bisa lebih bijak
mengkonsumsi dan berkegiatan. Manusia tidak
selamanya bisa diam di tempat, tanpa melakukan apapun. Minum, makan, main hp,
pasti ada jejak karbon yang dihasilkan. Sisa
konsumsi apalagi.
Maka dari itu, perlu lah kita pandai mengelolanya &
memilih yang terbaik. Semoga aku dan kita semua dimudahkan untuk hidup minim
sampah & sustainable. Aamiin.
Jadi inget kata mutiara ,
“We don’t need a handful of people being perfectly sustainable. We need millions of people doing it imperfectly”
Terimakasih telah membaca.
Semoga bermanfaat ^^
*Tulisan ini diikutsertakan dalam “Games 2 Belajar Zero
Waste 2021”