Sebelumnya saya ingin mengucapkan duka cita & ikut sedih perihal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Kecelakaan ini terjadi pada Sabtu (9/1/2021) siang.

Berlalunya tahun baru 2020, masih menyisakan pandemi. semoga tahun 2021 ini, bukan tahun 2020 jilid 2 ya. Meskipun pandemi virus corona masih ada & berjatuhan korban. Namun, jangan patah harapan. Karena dengan harapan itu membuat hidup jadi lebih menyala. Setuju nggak?

Pandemi ini membuat saya memiliki aktivitas baru. Selain bekerja dari rumah, jadi punya waktu luang. Saya tertarik pada film dokumenter yang bertemakan lingkungan. (ya tentu saja. saya memang tertarik dengan isu lingkungan). Judul film dokumenter ini adalah Diam & Dengarkan. Film garapan rumah produksi Anatman Pictures ini dirilis pada 27 Juni tahun 2020. Film yang berdurasi 1 jam 26 menit 14 ini diproduseri oleh Mahatma Putra. Kamu bisa tonton gratis di kanal YouTube Anatman Pictures.

Sekilas tentang filmnya

Film dokumenter ini adalah rangkaian projek Heal The World. Memiliki 6 segmen yang dinarasikan oleh public figure. Pada segmen pertama, berjudul “Kiamat yang Tak Terhindarkan” dengan narator aktris Christine Hakim. Segmen kedua berjudul “Mens Sana In Corpore Sano” dan dinaratori Dennis Adhiswara. Segmen ketiga berjudul “Kerajaan Plastik”, dinaratori Arifin Putra. Pada bagian ini, narator mengajak kita untuk memikirkan kembali tentang inovasi-inovasi yang dibuat oleh manusia.

Bagian keempat berjudul “Air, Sumber (Gaya) Hidup” dan dinaratori oleh Eva Celia. Segmen kelima berjudul “Kehutanan Yang Maha Esa” yang dinaratori oleh Nadine Alexandra. Segmen terakhir di naratori oleh Andien Aisyah.

Semua segmen saling berkaitan. Awalnya tentang sejarah manusia, nenek moyang manusia. Lalu bercerita tentang virus yang sangat kecil (Virus Corona).  Nasib hutan sekarang di Indonesia yang telah diekplorasi rakus oleh manusia. Semua segmen memiliki benang merah, yang bisa saya simpulkan terkait semua aspek tentang penyebab kerusakan lingkungan.

Kesannya setelah menonton

Penonton yang telah mencapai 3,5 juta ini, tidak dikomersilkan. Tidak ada iklan & pihak manapun bebas menyimpan, mengunggah ulang & memotong video. Karena keterbatasan gerak (karena COVID-19), film ini berisi potongan-potongan video dari sumber lain. Meskipun demikian, saya merasa tersentuh. Ingin lebih banyak berkontribusi untuk bumi ini. Kita hanya perlu diam & dengarkan untuk lebih sadar pada isu bumi.

Tantangan terbesarnya

Saya ambil dari laman diamdengarkan.com, bahwa menurut produser Mahatma Putra, tantangan terbesar menumbuhkan kesadaran lingkungan adalah bagaimana berpikir kritis dan melihat alam semesta apa adanya. Tidak terbalut nilai-nilai dan penilaian personal kita. Kalau bisa melihat alam semesta apa adanya, rasa cinta terhadap bumi dan makhluk lain itu akan muncul dengan sendirinya. Tidak perlu doktrin ideologi apapun untuk bisa mencintai sesama, mencintai makhluk lain dan mencintai bumi ini.

Ayo ikut berkontribusi

Kita semua bisa berperan dalam mencegah perubahan iklim dan penggundulan hutan. Berbagai cara yang bisa kamu lakukan yaitu :

1. Memilih & mengkonsumsi produk makanan yang rumah lingkungan 
2. Memilih skin care, body care, pakaian yang berkelanjutan. 
3. Bisa dengan sesederhana makan gorengan. Agar bisa mengurangi produksi minyak sawit. 
4. Hemat menggunakan kertas 
5. Hemat menggunakan listrik 
6. Efektif memakai gadget 
7. Mengurangi konsumsi daging 
8. Membuka wawasan. Tonton/baca/mendengarkan tentang isu lingkungan 
9. Menerapkan gaya hidup rumah lingkungan (baca: gaya hidup  minim sampah/ zero waste)

Ayo ubah pola pikir kita. Tidak perlu dilakukan secara sempurna, namun secara bersama-sama (kolektif). Hakikat sesungguhnya dari pandemi ini adalah bukti & pengingat bagi kita semua. Bahwa energi kolektif itu benar-benar ada. Bentuknya sekecil apapun itu akan berdmpk di kemudian hari. Yuk mulai sekarang

Terimakasih telah membaca. Semoga bermanfaat ^^

Referensi :

https://kanalbali.id/diam-dengarkan-ajakan-merenungi-lingkungan-lewat-film/

https://www.diamdengarkan.com/liputan-berita