Diantara Pembalut Kain, Pembalut Sekali Pakai, Menscup & Tampon. Kamu Pilih Yang Mana?

September 09, 2020

Bagi kaum perempuan, tamu yang datang setiap sebulan sekali ini begitu spesial. Kehadirannya dinanti-nanti. Kalau nggak hadir bisa timbul tanda tanya kecurigaan besaar.  Tamu ini sebagai pertanda bahwa seorang perempuan telah tumbuh menjadi wanita dewasa atau akil baligh. Tidak salah lagi kamu benar! Dia adalah menstruasi atau haid.

Beberapa kaum perempuan ada yang suasana hatinya berubah sebelum/sesudah haid, namanya PMS. Sabar sabar ya para lelaki dan orang terdekat. Bisa-bisa kena marah nih. hehe.  Meskipun datangnya sebulan sekali dan menginap kurang lebih selama 7 hari. Kaum perempuan wajib menyiapkan amunisi. Haha. Lebay ya? Amunisi yang saya maksud yaitu celana dalam, obat untuk sakit perut, dan pembalut.

Celana dalam dan pembalut pasti harus ada dong. Pembalut pun macam-macam jenisnya. Berikut 4 jenis pembalut yang sering digunakan wanita (*ealah masa dipakai cowok) diantaranya sebagai berikut:

Pembalut sekali pakai. Pembalut ini mudah sekali didapatkan. Supermarket, swalayan, pasar, dan toko kelontong. Sangat akrab banget lah untuk kaum perempuan. Beragam merek, harga dan keunggulan tersendiri. Kalau dulu saya suka pakai merek koteks, dan charm. Yang terbaru ada pembalut celana dalam. Praktis, mudah ditemukan & harganya murah. Namun, pembalut ini mempunyai kekurangan pada bahan didalamnya. Mengandung klorin, dioxine, acetone, chloroethane, chloromethane, styrene, pestisida, herbicide, phtalates, dll. Bahan-bahan tersebut merupakan kimia berbahaya.

Walaupun ada yang pembalut herbal yang katanya bahannya aman. Tapi menurut saya tetap saja dapat mencemari lingkungan.  Pembalut dapat terurai membutuhkan waktu 500 sampai 800 tahun.  Lama sekali bukan? Proses terurainya bisa membutuhkan berapa generasi tuh?  



Pembalut kain atau menspad. Zaman dulu sebelum kecanggihan teknologi ada. Kaum perempuan menggunakan kain untuk membalut darah. Setelah dipakai, cuci, jemur, lalu pakai lagi. Hal ini bagus dampaknya untuk kesehatan & lingkungan. Namun, kekurangannya merepotkan jika harus berpergian. Tidak praktis. Repot cucinya, dijemur menggunakan sinar matahari. Namun tetap bisa dikeringkan dengan mesin cuci. *kalau punya. Wqwq. 

Kamu bisa buat menspad sendiri. banyak tutorialnya di YouTube. Pilihlah kain organik yang mudah terurai & tentunya nyaman dipakai saat haid. Bisa juga beli di online shoping. Pembalut kain ini agak susah ditemuka di warung, swalayan ataupun minimarket. Harganya lebih mahal daripada pembalut sekali pakai. Harganya mahal di awal saja kok. Jika merek Yuspin katanya bisa digunakan sampai 2 tahun pemakaian. Saat ini sudah berjalan 1 tahun lebih. Alhamdulillah masih awet. Hehe. 

 


Menscup atau kepanjangannya menstrual cup. Alat ini berbentuk seperti gelas yang fungsinya untuk menampung darah haid. Cara pakainya berbeda dengan pembalut, harus dimasukkan ke dalam vagina. Bahannya silikon yang aman untuk tubuh manusia. Kelebihannya banyak banget yaitu harganya murah (tapi mahal diawal), praktis, baik untuk kesehatan & lingkungan. kekurangannya untuk pemula susah menggunakannya (apalagi bagi yang belum pernah melakukan hubungan seksual), belinya di toko tertentu/ online shop.

Para pejuang zero waste/less waste, pasti sangat akrab dengan benda ini. Harganya ada yang mahal ada juga yang murah. Tergantung mereknya dan bahannya. Saya menyarankan lebih baik beli di dalam negeri, agar tidak terlalu mahal bayar ongkirnya. 

pexels.com/annashvets

Tampon. Pembalut ini bentuknya seperti pensil/pulpen gitu, sehingga bisa dimasukkan ke dalam vagina. Pembalut jenis ini biasa digunakan oleh negara barat seperti Eropa & Amerika. Kalau Indonesia jarang banget. Tampon bahannya hampir mirip dengan pembalut sekali pakai. Ada talinya sehingga memudahkan saat dikeluarkan.

Mengandung klorin, dll, tapi ada juga yang katanya bahannya organik gitu. Mudah terurai. Terus kalau di dalam tubuh gimana tuh ya? hehe. Tidak terbayang. Kelebihannya tentu praktis, harganya murah, mudah didapatkan jika kamu tinggal di negara barat. Hehe. Kekurangannya ya hampir sama dengan pembalut sekali pakai, yang kurang baik untuk kesehatan & lingkungan. Sulit digunakan jika belum pernah melakukan hubungan seksual.

 

pexels.com/karolinagrawboska
   

Berikut ringkasannya, sumbernya dari menstrualcupaholic.com .Semoga bisa dipahami ya. Kalau ada yang belum paham ayo kita diskusi di kolom komentar.  

 


Untuk kesehatan, mana yang paling sehat?

Saya jujur bahwa latar belakang pendidikan saya tidak ada hubungannya dengan kesehatan. jadi maaf bila ada kata yang keliru. Jangan langsung dicerna, silahkan kritisi ya. Agar tidak terjadi iritasi pada miss V,menurut website alodokter caranya dengan memperhatikan izin edar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (tercantum tulisan SNI), tidak kedarluwarsa, pilih yang tidak mengandung parfum. Pastikan serabut pada pembalut tidak mudah lepas.

Jika menggunakan pembalut sekali pakai atau pembalut kain (reusable), disarankan mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali, meskipun darah haid yang keluar sedang tidak deras. Apalagi saat deras, lebih sering menggantinya.  Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran, penumpukan bakteri, dan bau tidak sedap pada vagina. 

 

Untuk lingkungan, mana yang paling ramah lingkungan?

Diantara pembalut sekali pakai, pembalut kain, tampon dan menscup mana yang paling ramah lingkungan? Pembalut kain (menspad) dan menscup jawabannya. Karena bisa dipakai berulang kali. Namun, lebih hemat menscup karena bisa digunakan berkali-kali sampai 10 tahun. Dengan perawatan yang baik dan tentu nya merek yang bagus. Saya nggak bisa merekomendasikan menscup merek tertentu. Saya pun belum pernah pakai. Jika di Indonesia sudah banyak juga yang pakai. Bisa kamu beli di online shop atau toko zerowaste. Yang paling terkenal (menurut saya) organic cup. Buatan luar negeri. Ada juga merek Indonesia gcup namanya. Kalau beli di e-commerce pasti ketemu deh. Harga organic cup berkisar 300ribuan. Sedangkan gcup harganya berkisar 160ribuan. Pengen coba sih tapi pikir-pikir dulu. Hehe.

 

Saya secara pribadi pilih ....

Saya secara pribadi memilih pembalut kain (menspad). Sebelum benar-benar peduli isu lingkungan saya pernah pakai pembalut sekali pakai. Rasanya berdosa. Hiks. Astaghfirullah. Setelah sadar saya lagsung beralih ke menspad. Alhamdulillah, saya cocok pakai merek Yuspin. Tunggu tulisan tentang review Yuspin ya. Akan segera tayang. Hehe. Pernah sih terbesit keinginan untuk pakai menscup. Namun saya urungkan. Kesulitan dicara pakainya & alasan pribadi juga. Jadi, buat saya: Menspad? Yes. Menscup? NO.

 

Kesimpulan

Untuk tulisan ini saya berpedoman pada slogan blog www.mirnaaf.com yaitu cintai agamamu, dirimu & lingkunganmu. Tentu dalam setiap agama para penganutnya harus menjaga kebersihan bukan? Menggunakan pembalut menjadi hal wajib untuk wanita haid/nifas. Juga pilihlah pembalut yang nyaman, yang cocok untukmu. Terlepas dari dampak yang ditimbulkan ke lingkungan. Jika kamu sakit, tentu peranmu untuk merawat bumi akan terganggu kan? Jika memang harus menggunakan pembalut sekali pakai. Ya nggak masalah. Tapi, iringi dengan kebaikan lainnya ya. misalnya membawa kantong belanja, tempat makan minum mu sendiri. 


 “Tidak ada langkah yang terlalu kecil untuk sebuah kebaikan” –DK Wardhani

 

Kalau kamu pilih yang mana? pembalut sekali pakai, pembalut kain, tampon atau menscup?

Terimakasih telah membaca. 

Semoga bermanfaat ^^

 

Referensi :

https://www.alodokter.com/tips-memilih-pembalut-yang-aman-dan-cara-pemakaiannya



Nih buat jajan

You Might Also Like

0 komentar

Follow on instagram @mirnaaf_

About me

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Memiliki hobi menulis, membaca, berenang, jalan-jalan. Sedang belajar gaya hidup zero waste & minimalis. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain" (HR. Ahmad)