Belanja Online Ramah Lingkungan? Bisa Banget! Coba Nih Pakai Papel Wrap
Oktober 03, 2021belanja online ilustrasi oleh pixabay |
Kamu pernah belanja online?
Atau bahkan sering belanja online?
Enak ya belanja online. Barang yang dipesan langsung diantar
ke rumah. Bisa mengirit ongkos, waktu dan tenaga. Cara pesannya mudah dan
praktis. Dapat dilakukan di rumah sambil rebahan dan melakukan aktivitas
lainnya.
Zaman di mana teknologi telah sangat memudahkan penggunanya.
Termasuk belanja online. Belanja dari rumah saja tanpa harus keluar rumah.
Namun, pernah kah terpikir bahwa ada sisi negatif dari
belanja online ?
Sisi negatif itu bisa berdampak buruk untuk lingkungan.
Pernah kah kamu berpikir demikian ?
Belanja online (daring) punya dampak buruk
Jika belanja secara terus-menerus, tentu akan berdampak buruk terhadap keuanganmu. Selain itu juga bisa berdampak buruk untuk lingkungan.
1. Sampah plastik yang semakin bertambah
Meskipun ada pilihan daur ulang, tapi faktanya proses daur ulang membutuhkan biaya yang tak sedikit. Juga waktu yang lama. Bertambah dan bertambah, tidak diimbangi dengan tindak lanjutnya. Tahu kan kalau sampah plastik lama terurai?
2. Jejak karbon
Jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi yang mengirim barangmu. Jadi, usahakanlah belanja dari warung sebelah. Dari tempat terdekat.
3. Akhirnya akan berujung pada perubahan iklim.
Akibat dari sampah kemasan yang tidak didaur
ulang. Hanya menumpuk dan terus menumpuk. Jika tidak dikelola dengan baik,
tidak dipungkiri akan memperburuk dampak perubahan iklim.
Jadi, nggak boleh belanja online gitu?
Bukan itu maksudku.
Aku pun suka belanja online. Namun, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan. Kita tetap bisa belanja online dengan senang dan tanpa
khawatir.
Apa saja hal yang harus diperhatikan?
Belanja online ramah lingkungan
Belanja online tetap bisa dilakukan, dan ramah lingkungan. Bagaimana caranya?
- Jika kamu pembeli. Request ke penjual dengan kemasan minim plastik dan isolasi. Teliti lagi sebelum membeli, apakah barang tersebut aman jika dibungkus minim plastik? Usahakan membeli dari penjual yang sudah menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
- Jika kamu penjual, bungkuslah produkmu dengan kemasan ramah lingkungan. atau gunakan lagi benda-benda yang dapat dijadikan sebagai pembungkus. Sebelumnya dikomunikasikan dengan pembeli agar tidak terjadi kesalahpahaman.
- Gunakan alternatif bubble wrap dengan yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah papel wrap.
Papel wrap pengganti bubble wrap
Papel wrap merupakan solusi belanja yang lebih ramah
lingkungan. papel wrap berfungsi sama seperti bubble wrap. Melindungi barang
agar tidak rusak dan pecah.
instagram @papelpack.id |
Berasal dari kertas yang pohonnya berkelanjutan. Di mana
pohon yang ditebang untuk membuat papel wrap, akan ditanam kembali.
Saat menggunakannya tidak membutuhkan isolasi. Jadi dapat
mengurangi plastik kan?
Kelebihan lainnya, papel wrap dapat dikompos. Dapat terurai
kira-kira sekitar 2 bulan. Tanpa pewarna, tanpa pemutih tambahan.
Aku sudah 3x belanja online mendapatkan papel wrap ini.
tentu saja aku simpan dulu. Rasanya sayang gitu kalau dipakai kirim produk. Apalagi
kalau calon pembeli belum paham mengompos. Huft….
BACA JUGA : Tips mengemas barang pengganti plastik
Selain papel wrap ada lagi?
Papel wrap hanya salah satu alternatif. Banyak alternatif
yang bisa kamu gunakan. Contohnya serutan kertas, kardus, lakban air, koran, dll.
Atau jika tak ingin repot, bisa membeli di toko terdekat. Minim
jejak karbon dan bisa mengurangi plastik.
Mohon sebelum belanja, pikir lagi ya. kasihan tuh dompet dan
rekeningmu. Hehe. Dan sesungguhnya:
“all you need is less.
Buy what you need
Think before you buy “
*tulisan ini diikutsertakan dalam games belajar zero waste 2021
Referensi :
0 komentar