Semua Akan COVID Pada Waktunya. Seriously, Sakit Itu Gak Enak!

Maret 06, 2022

sumber: unsplash

Semua akan COVID pada waktunya. Setuju gak?

Bukannya bermaksud untuk mendoakan agar kena COVID-19. BUKAN ya! Kalimat itu bertujuan untukku. Dimana sudah berupaya untuk menjalankan gaya hidup sehat. Eh, Qadarullah terkena COVID juga.

Pada tulisan kali ini, aku bercerita tentang pengalamanku terkena COVID-19 varian omicron. Semoga bisa diambil hikmahnya ya.

Pada awal tahun 2022, sudah tersiar berita tentang COVID-19 gelombang ketiga. Corona bermutasi dengan nama varian Omicron.  Kasus pertama kali di Indonesia adalah OB (Office Boy) yang berkerja di Wisma Atlet. Kabarnya, Office boy tersebut tertular oleh WNI yang datang dari Nigeria.  

Di lain sisi, pada bidang pendidikan terutama anak sekolah jenjang SMA sampai TK di Jabodetabek, sudah menerapkan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) 50% bahkan sampai 100%. Karena aku juga berprofesi sebagai guru, di tempatku mengajar, telah menerapkan PTM 50%.

Anak-anak dan orang tua menyambutnya dengan riang gembira. Bisa bernafas lega, bahwa KBM (Kegiatan Belajar Mengaja) berjalan seperti biasanya. Namun, dengan ketentuan, siswa kelas 1,2 dan 3 masuk pagi. Sedangkan kelas 4,5 dan 6 masuk siang. Masuk sekolah setiap hari, Senin s.d Jumat.

Meskipun demikian, guru tetap saja masuk pagi. Jam kepulangan sore seperti siswa. Dari sini, mulailah menyambat, kelelahan dan tampak tertular penyakit. Semoga Allah memberikan pahala yang banyak untukku dan para pengajar lainnya. Aamiin.

BACA JUGA : Tak masalah menjadi intovert dan juga pendiam

Ilustrasi kelelahan karena bekerja/ sumber: pexels
 

Apakah jika terkena batuk pilek bisa dinyatakan omicron?

Sebenarnya aku bingung untuk menjawab pertanyaan ini. hehe. Mau cari info lewat internet khawatir salah ambil sumber.

Kalau aku meyakini (bisa salah atau benar), batuk pilek tidak bisa langsung dinyatakan COVID-19 varian omicron. Tentu butuh tes antigen atau PCR.

Ada yang bilang kalau sedang flu, jangan tes antigen atau PCR dulu. Tunggu sembuh. Lantas, apakah pernyataan ini benar? Kata dokter RA Adaninggar,dr,SpPD, selaku tim dokter di instagram @pandemictalks

“Gejala flu tidak selalu akan memberikan hasil positif bila diswab antigen / PCR. Selama tidak ditemukan protein / materi genetik spesifik virus SARS CoV2 penyebab Covid, baik karena memang orang yang bersangkutan tidak sedang sakit Covid, maupun karena faktor kesalahan teknik.”

Dan untuk pertama kalinya, aku pergi ke klinik. Lubang hidung dan uang Rp 100.000 telah ku siapkan. Wahai kepadamu, tes antigen.

Hasilnya adalah……

Selamat dinyatakan positif.

Alhamdulillah ala kulli hal.

surat keterangan tes antigen

BACA JUGA : Berenang di masa pandemi. Berani gak? 

Pertama kalinya hidung tercolok. Gak enak cuy.

Kebijakan atasan berkata bahwa semua guru dan karyawan wajib tes PCR/Antigen.

Maka dari itu, aku memasrahkan diri pergi ke klinik terdekat. Keadaanku saat itu, demam sudah reda. Tapi, batuk dan pilek masih ada. Pilek yang aku alami, gak terlalu banyak ingus sih. Kadang hidung mampet sebelah. Dan itu rasanya gak enak. Gak nyaman.

Sungguh…. Kamu harus percaya bahwa sehat itu mahal. Sakit juga mahal.

Karena ingin tahu positif atau negatif harus tes dulu. Gak sembarangan diagnosis. Setelah tes, konsul ke dokter. Lalu tembus obat ke apotek. Gimana? Kantong aman gak? Hiks….hiks… *sedih bayarnya mahal.

 

Sejatinya sehat dan sakit itu mahal.

Menurutku sih gitu. Kalau ingin sehat butuh modal. Butuh pengeluaran, duit…duit. Seperti makanan yang sehat, vitamin, keperluan olahraga. Lebih ke gaya hidup sehat.

Sakit juga mahal loh. Buktinya, saat sakit beli obat. Biaya perawatan rumah sakit, dan keperluan lainnya. Mahal yang terpaksa. Karena keadaan mendesak dan ingin sehat.

Tapi…… sakit itu gak enak. Kebalikannya, sehat itu enak.

Kalau punya uang berlebih, jangan lah pelit ke diri sendiri. Atur budget untuk mendukung kesehatanmu. Beli makanan sehat, vitamin, sepatu olahraga, dll.

Atur waktumu, olahraga setiap hari minimal 10 menit. Agar badan fit. Terserah olahraga apapun boleh. Supaya lebih hemat masak sendiri. Lawan malas, lawan hawa nafsu jangan jadi work holic. Istirahat itu penting.

Say no to begadang. Begadang gak ada artinya kan?

Jadi, aku lebih memilih yang enak (sehat). Meskipun, mahal. Yang dimana harus mengeluarkan uang sebagai ikhtiar menuju badan dan pikiran yang sehat.

 

Terdapat pelajaran/hikmah dari Omicron

Meskipun, aku harus berpasrah mengalami omicron. Faktanya, pasti Allah memberikan hikmah dari setiap cobaan/ujian untuk hambaNya. Aku pun yakin bahwa Allah menguji hambaNya sesuai dengan kemampuannya.

1. Senang Alhamdulillah bisa WFO lagi. Kan lumayan hemat ongkos. Hehe.

2. Lebih banyak waktu luang. Dan ini bisa jadi bumerang, kalau tidak digunakan untuk kegiatan positif.

3. Mendapat banyak doa dari walmur, teman, sahabat dan saudara. Bahkan mendapat hampers paket isoman. Masyaallah. tabarakallah. Terimakasih banyak bestie ^^

BACA JUGA : Setelah dipakai, masker dibuang kemana? 

dari bestie 1
dari bestie 2, susu milonya tidak terfoto


4. Sesungguhnya, jika bersabar saat sakit maka dosa-dosanya akan diampuni. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)

5. Lebih banyak muhasabah diri. Banyak istighfar dan langsung minta maaf ke ortu. Minta didoakan agar cepat sembuh.

6. Melatih diri untuk tetap bersyukur. Meskipun sedang mengalami cobaan. Aku berpikir bahwa ada orang lain yang lebih parah sakitnya. Alhamdulillah, aku masih punya ortu lengkap, rumah, makanan, baju. Banyak bersyukur agar Allah memberikan lebih banyak nikmat (QS Ibrahim: 7)

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

7. Bahwa serajin apapun, segetol apapun usaha dalam menjaga kesehatan. Kalau Allah udah mentakdirkan sakit, ya akan sakit. Jadi GAK ADA TUH KATA “usaha tidak akan mengkhianati hasil”, lah emang usaha yang menentukan segalanya?

 
PENUTUP

Yaps, sepertinya berakhir di nomor 7. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. Terdapat hikmah yang bisa dimaknai dan diresapi. Semoga kita sehat selalu ya. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19. Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak

BACA JUGA : Ku Kira Kau Rumah. Udah Nonton? 

Jagalah lingkungan dan juga jaga kesehatan.

Terimakasih ^^

 

Referensi :

https://covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/ini-asal-muasal-kasus-varian-omicron-pertama-di-indonesia

https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html

https://muslim.or.id/547-rahasia-sakit.html 

https://www.instagram.com/p/Cag3C-Jl_y9/ 


You Might Also Like

20 komentar

  1. Setuju banget bhw sakit itu gak enak, jdi aku gak mau banget sakit..termasuk Covid! Semiga jauh2 dariku deh Covid dan penyakit2 lainnya..

    BalasHapus
  2. Senang membacanya, literatif banget. Ya memang dalam menghadapi segala sesuatu yang boleh dibilang "ghoib", harus dengan ilmu dan keyakinan yang benar. Apalagi kalau kita sendiri bukan ahli di bidangnya.

    Semoga kita semua selalu dalam LindunganNYA.

    BalasHapus
  3. Setuju sekali dengan statement di artikel ini. Sakit dan sehat sama-sama mahal. Bedanya sehat itu enak. Seharusnya kita banyak konsumsi makanan sehat dan vitamin walau harganya agak mahal.

    Semoga itu covid pertama dan terakhir yah mba, karena pandemi akan segera berakhir.

    BalasHapus
  4. Iya, kesehatan adalah harta yang paling berharga
    Makanya harus selalu dijaga ya kak
    Sakit emang nggak enak banget

    BalasHapus
  5. Semua orang pasti akan mengalami, dulu flu juga seperti itu mas. Ujar salah seorang dokter yang menangani saya saat reaktif di awal-awal covid melanda. yang penting tetap bersabar dan berbaik sangka. Setiap orang beriman akan diuji ya

    BalasHapus
  6. qadarallah, akhirnya merasakan menjadi salah satu pasien covid. tapi alhamdulillah gejalanya ringan banget dan keluarga besar support.

    BalasHapus
  7. sakit emang gak enak sih, kerasa banget pernah kena covid juga dan sakit lain yang harus bed rest 3 bulan. pernah di colok juga pas tes pcr, emang gak enak bangeetttt, gak mau lagi gak mau

    BalasHapus
  8. Sakit pun masih bisa bersyukur, masyaAllah.. semoga Allah selalu melindungi kita semua ya mba. saya pun tiap keluar masih deg2an aja bawaannya

    BalasHapus
  9. Kakak saya juga kena omicron, dan gejala nya kurang lebih sama, batuk pilek. Masyaallah, betapa sehat itu nikmat yg luar biasa
    bersyukur dan bersabar saat di uji baik dengan sakit, Allah pasti mengganti dengan yg lebih baik. ..

    BalasHapus
  10. Kakak saya juga kena omicron, dan gejala nya kurang lebih sama, batuk pilek. Masyaallah, betapa sehat itu nikmat yg luar biasa
    bersyukur dan bersabar saat di uji baik dengan sakit, Allah pasti mengganti dengan yg lebih baik. ..

    BalasHapus
  11. Perihal menjaga kesehatan memang tak mudah, tapi lebih tak mudah lagi kala sakit. Semoga kita selalu dalam lindungan-NYA dan diberikan kesehatan, terlebih lagi sebentar lagi Ramadhan tiba ya

    BalasHapus
  12. Setuju banget nih mba, sejatinya sakit dan sehat itu sama-sama mahal. Bedanya sakit itu gak enak ya mba.. Walau lagi sakit gitu tetap bersyukur mba, salut deh... Semoga kita semua selalu dijaga dan dijauhkan dari penyakit itu, aamiin...

    BalasHapus
  13. Semangat mbaaaa! Dengan covid yang tampak akan menjadi endemik, judul blog mba bener banget. Suami udah 2 kali positif. aku ga tau udah 1 apa 2 kali (keduanya tidak tes pas dicurigai kena)

    BalasHapus
  14. Semoga cepat sehat kembali ya, virus yg ini memang sulit dihindari. Segimana pun tetap aja bisa kena

    BalasHapus
  15. Sehat-sehat ya semuanya. Qodarullah paksuku kena covid 1x, ibuku pun kena 1x.. kalau aku dan anak-anak alhamdulillah belum (dan jangan sampai). Memang bner-bener sehat itu mahal bgt. hiks... paling susah itu sakit tp tetap bersabar & bersyukur, keren

    BalasHapus
  16. saat sakit, kita akan merasakan betul bahwa sehat itu mahal yaa. Semoga kita semua selalu diberi kesehatan, amiiin

    BalasHapus
  17. Emang bener sehat dan sakit sama-sama mahal, tapi yg sakit lebih mahal, jadinya ikhtiar terus biar jaga nikmat sehat itu.

    Semoga Allah selalu melindungi kita semua ya, mba. Yg sakit semoga cepat diberi kesembuhan.

    BalasHapus
  18. Aku juga pernah kena covid, tapi dulu pas awal-awal. Gara-gara suami kena dan sodara juga kena. Tapi Alhamdulillah aku tanpa gejala, tapi hasil PCR positif.

    BalasHapus
  19. Dudududu janagn "semua akan covid pada wkatunya" dong kak... takut akutu.

    BalasHapus
  20. deg sama judulnya, kaya lambat laun bakal kena yaa, aku pun setelah dua tahun tempat tinggal clear dari Covid-19, eh kemaren setelah omicron dateng langsung kena beberapa karyawan positif Covid-19 heuheu

    BalasHapus

Follow on instagram @mirnaaf_

About me

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Memiliki hobi menulis, membaca, berenang, jalan-jalan. Sedang belajar gaya hidup zero waste & minimalis. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain" (HR. Ahmad)