Siwak : Sunnah Rasul, Ramah Lingkungan Dan Ramah Di Kantong. Masyaallah, Banyak Manfaatnya

Juli 04, 2020

siwak banyak manfaat

Alhamdulillah, rasanya senang banget bisa dapat oleh-oleh umroh dari senior. Dikasih bonus bros juga lagi . Wah seneng banget deh. Ku foto lah buah tangan ini. Cekrek cekrek cekrek. MasyaAllah. Baik banget sih. Suatu saat akan aku balas ya. Entah dengan benda atau doa. Hihi. Rencananya saya mau nitip dibelikan siwak  tanpa kemasan. Yang akan saya bayar, eh ternyata malah digratiskan. Alhamdulillah rezeki ^^

**********

Awalnya saya meremehkan manfaat si siwak ini. Padahal sunnah Rasul loh. Astaghfirullah. Pikir saya sih repot ya kalau pakai siwak. Orang di rumah pun meskipun sudah pakai tapi lebih sering pakai sikat gigi. Terus siwaknya dianggurin alias dibiarkan tidak terpakai. Hiks. Namun, semenjak saya menganut gaya hidup minim sampah, saya beralih ke Siwak. Ternyata pakai siwak itu mudah, dan praktis. Nggak ribet dibandingkan sikat gigi. Praktis saat dibawa traveling. Hemat karena ya cuma butuh siwak dan air aja. Nggak usah mikirin pakai pasta gigi karena memang cukup dengan siwak aja. Tidak butuh pasta gigi. Setelah digunakan bisa dicuci dengan air. Biar jigongnya pergi. Wush…wush…

Siwak atau miswak (dalam bahasa Arab) adalah ranting atau batang dari pohon Salvadora Persica yang juga biasa disebut “pohon sikat gigi”. Umumnya batang miswak berukuran kecil, mirip ranting, dan berwarna coklat muda. Siwak dengan mudah dapat dibeli di toko oleh-oleh umroh/haji. Harga untuk 1 kayu Siwak sekitar 10.000. Itu kalau pakai kemasan. Beda lagi jika membeli 1 ikat siwak di Arab Saudi. Harga 1 ikat biasanya 5 real. Jika dirupiahkan kira-kira harganya 18ribuan. Harga bisa berubah. Tergantung kurs rupiah nya naik atau turun.

Bagi orang Islam, tentu siwak sudah akrab di telinga. Bahkan menjadi Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang apabila diniatkan untuk ibadah menjadi pahala. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan penggunaan siwak sebelum salat dan sebelum membaca Alquran. Pada sebuah hadits beliau bersabda

“Seandainya bukan karena akan memberatkan umatku, niscaya akan aku perintahkan mereka dengan bersiwak setiap kali akan mendirikan salat.” (HR. Bukhari)

Manfaat dari segi kesehatan

Jika ditinjau dari segi kesehatan, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan siwak secara teratur sangat bermanfaat untuk kesehatan mulut. Saya sadur dari website hellosehat.com, manfaat siwak untuk kesehatan mulut yaitu:

– Membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit gusi atau radang gusi.

– Mencegah munculnya plak gigi.

– Menjaga warna putih gigi alaminya tidak gampang pudar.

– Mengurangi risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi lainnya

– Menghilangkan bau mulut tak sedap; membuat aroma napas jadi wangi alami.

– Sekaligus bekerja sebagai dental floss (benang gigi) karena serabut kayunya ikut membersihkan sela-sela gigi.

– Meningkatkan produksi air liur dan mencegah mulut kering.

Tips menggunakan siwak 

Berikut tips cara menggunakan siwak sebagai pengganti sikat gigi:

  1. Kupas kulitnya, kira-kira 1 cm. Lalu gigit agar siwak tidak terlalu keras. Kalau baru pertama mencoba, biasanya merasa aneh karena rasa dari kayu siwak ini. Ada yang bilang seperti rasa pedes gitu. Tapi bukan pedes cabe ya.
  2. Jika sudah digigit dan serat-serat siwaknya  agak mengembang bisa langsung untuk membersihkan gigi.
  3. Lakukan seperti halnya menggosok gigi. Semua bagian gigi diusahakan kena ya. Termasuk lidah dan langit langit. Pelan-pelan saja gosoknya. Khawatir gusinya berdarah. Oia, gunakan tangan kanan ketika bersiwak ya. Gunakan tangan yang baik ^^
  4. Kalau sudah selesai, siwak dicuci dengan air. Lalu simpan di tempat yang kering. Kalau saya menaruhnya di meja rias kamar tidur, lalu kering sendiri. Pokoknya jangan di tempat lembab deh. Khawatir siwaknya jamuran. Nanti malah nggak bisa dipakai. Terserah diletakkan dengan posisi tiduran ataupun berdiri. Asalkan bukan posisi salto. Saran saya sih punya lebih dari 1 siwak. Agar tidak terlalu lama menunggu siwak mengering.
  5. Kalau serat-serat siwaknya sudah mengembang banget bisa digunting ya. Lalu kupas lagi kulitnya. Mengupas kulit bisa menggunakan gunting ataupun pisau. Tergantung seberapa keras/lunaknya siwak.
  6. Saat diajak traveling siwak bisa disimpan di holder. Nggak pakai holder juga tidak masalah sih. Hanya memudahkan saja jika ingin memakainya. Tidak repot mencari.

Sebagai pengganti sikat gigi dan pasta gigi

Siwak sebagai pengganti sikat gigi dan  pasta gigi? Bisa banget dong. Karena siwak mempunyai banyak kandungan yang baik untuk gigi yaitu enzim antioksidan seperti peroksidae, katalase, dan polifenol oksidase yang memiliki sifat antikarsinogenik atau antikanker. Juga sifat antibiotik yang dapat mencegah bakteri pada gusi dan gigi serta menghilangkan bau mulut. Sehingga tidak perlu ditambahkan pasta gigi. Apalagi kalau dipakai setiap akan solat wajib yang lima. Insyaallah gigi menjadi sehat dan pahala didapat. MasyaAllah. Jika merasa kurang nampol,  bisa berkumur dengan mouthwash alami ataupun mouthwash yang ada di pasaran. Kalau saya pribadi pakai mouthwash alami yang tidak mengandung alkohol alias buat sendiri. Cara buatnya lihat di sini ya.

It’s zero waste

Siwak itu ramah lingkungan. Sesuai banget dengan gaya hidup yang sedang saya jalankan minim sampah atau zero waste. Kulit yang tidak terpakai bisa langsung dibuang aja ke tanah. Toh dia adalah bagian dari tanaman kan? Kalau pun sudah sangat kecil siwaknya, tidak bisa terpakai lagi maka buang saja ke tanah. Dijadikan pupuk organik juga bisa. Kalau saya langsung dibuang ke tanah, tapi di potong-potong dulu. Agar cepat terurai. Lalu hilang tak terlihat oleh mata. Wuuussshhh….  Tidak perlu repot memikirkan akan dibuang kemana, akan diapakan jika tak terpakai. No more galau and pusing.

Tidak ada mikroplastik

Bandingkan dengan pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung mikroplastik. Mikroplastik atau microbeads kandungannya dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Memang tidak terlihat langsung oleh mata karena ukurannya yang sangat kecil. Mikroplastik yang kita gunakan akan larut oleh air lalu terbawa sampai ke laut. Di makan oleh hewan laut ataupun bercampur dengan garam yang nantinya akan dikonsumsi manusia. Komposisi mikroplastik yang ada di pasta gigi yaitu Polyethylene (PE), Polyethylene Glycol (PEG), Polyethylene Terephthalate (PET), dsb. Penggunaan siwak tidak memerlukan pasta gigi. So, tidak ada mikroplastik yang terpakai dan tidak ada yang terbuang. Keren kan? MasyaAllah

siwak holder


Praktis dan ramah di kantong

Siwak itu praktis jika dibawa berpergian. Anda hanya membutuhkan holder (tidak wajib) dan gunting/pisau. Atau bisa juga dengan penggaris. Jaga-jaga jika misalnya gunting/pisau tidak lolos pemeriksaan di bandara. Hehe. Ramah di kantong karena tidak memerlukan pasta gigi. Tidak perlu menyediakan budget lebih untuk membeli pasta gigi. Hanya siwak saja. Just it. 


KESIMPULAN

MasyaAllah. Banyak sekali manfaat siwak mulai dari segi kesehatan, ramah lingkungan, ramah di kantong dan praktis. Tidak akan merugi orang yang mengikuti sunnah Rasul ini. Bahkan mendapat pahala. MasyaAllah. Semakin bangga dengan Islam ❤ XD

Allah berfirman dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Dari penjabaran di atas, apakah Anda tertarik ingin mencoba siwak? Atau ingin beralih ke siwak? C’mon let’s join with me. But, ini semua pilihan. Semua terserah Anda. Pilihan ada di tangan Anda. Yang penting tetap bertanggung jawab dengan sampah Anda. Sampahmu tanggung jawab mu. 


Referensi :

Buku Muslim Produktif Ketika Keimanan Menyatu Dengan Kreativitas. Mohammed Faris.

https://m.liputan6.com/lifestyle/read/3956557/manfaat-ajaib-siwak-sikat-gigi-ramah-lingkungan-yang-dapat-mencegah-kanker

hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/manfaat-siwak-untuk-kesehatan/amp/

sustaination.id/mikroplastik



Nih buat jajan

You Might Also Like

0 komentar

Follow on instagram @mirnaaf_

About me

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Memiliki hobi menulis, membaca, berenang, jalan-jalan. Sedang belajar gaya hidup zero waste & minimalis. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain" (HR. Ahmad)